Dinamika Perubahan Litosfer; Pengertian, dan Lapisan yang Ada Didalamnya

Dinamika Perubahan Litosfer; Pengertian, dan Lapisan yang Ada Didalamnya



Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar yang terdiri dari batuan
Kevariasian bentuk muka bumi disebabkan oleh proses endogen yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun, serta proses eksogenik yang berasal dari luar dan memiliki sifat merombak
Kandungan senyawa kimia yang paling banyak dalam litosfer yaitu oksida silikon (SiO2)
Penapang bumi, lapisan-lapisannya :
Lapisan atmosfer (lapisan udara) : Tebalnya 1000 km
Lapisan litosfer (kulit bumi) : Tebalnya 60 km yang terdiri dari :
Lapisan sial (silisium-alumunium)
Lapisan sima (silikon-magnesium)
Lapisan peridotit
Lapisan ferrosporadis
lapisan litosporadis
Lapisan nife


Kesimpulan :
Lapisan litosfer terluar terdiri dari SiO2 dan Al2O3 atau sial
Lapisan litosfer terdalam terdiri dari senyawa kimia SiO2 dan MgO atau sima
Batas antara lapisan sial dan sima di dalam permukaan bumi tidak teratur
Di antara inti bumi dengan kulit bumi terdapat lapisan batuan
Inti bumi dinamakan barisfer/nife. Terdiri dari susunan logam nikel dan logam ferum

Lapisan yang menyelubungi barisfer disebut mantel (bersifat padat). Batas antara mantel dengan kerak bumi dinamakan lapisan moho 
Proses terjadinya batuan dan klasifikasinya :
Batuan beku : Dari magma yang mengalami proses pendinginan, kemudian membeku. Berdasarkan tempat pembekuannya :
Batuan beku dalam : Pembekuan terjadi di dalam, jauh di bawah permukaan bumi. Proses pendinginanya sangat lambat, mengakibatkan terbentuknya hablur-hablur mineral besar-besar dan sempurna serta kompak (struktur plutonik). Batuan beku dalam disebut juga batuan abisis. Contohnya : Granit, diorit, sienit, dan gabro
Batuan beku korok/gang/hipabisis : Sisa magma yang masih cair meresap ke lapisan yang lebih atas dan menyusup ke sela-sela pipa-pipa gunung api, kemudian menjadi dingin dan membeku. Proses pembekuan relatif lebih cepat, sehingga hablur-hablur yang terjadi tidak sekompak batuan beku dalam (struktur porfiri). Contohnya : Granit, porfiri, porfiri sienit, dan porfiri diorit
Batuan beku luar/effusive : Magma yang mencapai permukaan bumi, kemudian membeku. Proses pembekuan cepat sekali. Sehingga dapat terbentuk hablur. Contohnya : Riolit, trahit, andesit. basalt
Batuan sedimen :
Batuan beku yang tersingkap di permukaan bumi akan mengalami penghancuran (pelapukan) oleh cuaca, kemudian diangkut oleh tenaga alam seperti air, angin, atau gletser dan diendapkan di tempat lain
Menurut proses terjadinya :
Batuan klastik/mekanik : Gumpalan batu besar yang diangkut dari lereng gunung, melalui air hujan lalu diangkut oleh arus sungai dan kemudian diendapkan di daerah hilir dalam bentuk pasir yang susunan kimiawinya masih sama dengan batuan asal. Hanya proses mekanik. Co : batu breksi, batu konglomerat, pasir, tanah liat
Batuan kimiawi : Terbentuk melalui proses kimiawi. Co : Batu kapur, stalaktit, dan stalakmit
Batuan organis : Penumpukan (akumulasi) sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Co : Batu karang
Berdasarkan tenaga yang mengangkutnya (medianya) :
Sedimen akuatis : Diendapkan oleh air. Co : Batu pasir, tanah liat
Sedimen aeolis (aeris) : Diendapkan oleh angin (udara). Co : Tanah loss, tanah pasir
Sedimen glasial : Diendapkan oleh gletser. Co : Batu-batu morena
Berdasarkan tempat diendapkan :
Sedimen teritis : Darat. Co : Batu tuf, batu pasir, tanah loss
Sedimen marine : Laut. Co : Batu karang, batu garam
Sedimen fluvial : Sungai. Co : Pasir, tanah liat
Sedimen limnis : Danau/rawa. Co : Tanah rawa, tanag gambut
Sedimen glasial : Es. Co : Batu morena
Batuan metamorf : Batuan hasil ubahan dari batuan asal akibat proses metamorfosis, yaitu suatu proses yang dialami batuan asal akibat tekanan dan suhu yang sama-sama meningkat. Dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Batuan metamorf termik (kontak) : Akibat kenaikan suhu. Co : Batu pualam (marmer)
Batuan metamorf dinamik (kinetis): Akibat adanya tekanan dari lapisan di atasnya dalam waktu yang lama. Co : Batu tulis (sabak)
Batuan metamorf kontak pneimotolotik : Akibat adanya penambahan suhu disertai menyusupnya unsur-unsur batuan lain (zat lain). Co : Turmalin, topas
Tenaga endogen bermacam-macam :
Tektonisme
Vulkanisme
Seisme (gempa bumi)
Tektonisme :
Perubahan letak lapisan kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen dengan arah horizontal dan vertikal
Menurut kecepatan geraknya :
Epirogenesa : Perubahan letak lapisan bumi yang gerakannya lambat pada wilayah yang luas
Positif : Gejala turunnya daratan sehingga seolah-olah air laut naik
Negatif : Gejala naiknya daratan sehingga seolah-olah air laut turun
Orogenesa : Gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi wilayah yang relatif sempit. Terjadinya pegunungan dan lipatan
Gerak horizontal : Bergerak 1 arah dan tertahan oleh lapisan lain akan membentuk lipatan di permukaan bumi. Puncak lipatan disebut antiklinal, sedangkan lembah dari lipatan disebut sinklinal
Gerak vertikal : Menghasilkan bentuk muka bumi yang berupa patahan
Vulkanisme :
Peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung berapi & pergerakan magma dari dalam perut bumi ke permukaan
Terdiri dari 2 macam :
Intrusi magma : Aktivitas magma yang tidak sampai ke permukaan bumi. Akibatnya :
Batolit, dapur magma yang luasnya lebih dari 100 km2
Lakolit, magma yang menyusup diantara 2 lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkay sehingga cembung, sedangkan alasnya rata
Sill, lapisan magma tipis yang menyusup di antara batuan lapisan, bentuknya pipih
Intrusi korok (gang), magma yang menyusup menerobos lapisan batuan
Apofisis, semacam intrusi korok, namun lebih kecil, merupakan cabang dari gang
Diatrema, magma (batuan) yang mengisi pipa letusan (pipa kawah)
Ekstrusi magma :
Aktivitas magma yang sampai ke permukaan bumi, menghasilkan gunung api. Hasilnya yaitu erupsi
Dilihat dari bentuknya :
Erupsi sentral : Gerakan magma yang keluar dari sebuah saluran magma. Menghasilkan bermacam-macam bentuk gunung api yaitu :
Gunung api perisai : Erupsi bersifat efusif, bahan yang dikeluarkan hanya berwujud cair. Hanya cembung sedikit halnya perisai. Co : G. Kilauea, G. Maunaloa
Gunung api maar : Erupsinya bersifat eksplosif, bahan yang dikeluarkan relatif sedikit, karena sumber magma dangkal & sempit. Berbentuk seperti cekungan dengan tanggul di sekitarnya. Co : Danau kelakah di lereng gunung lamongan
Gunung api strato : Akibat erupsi yang bersifat campuran antara eksplosif dan efusif yang bergantian secara terus-menerus
Erupsi linier : Erupsi yang terjadi pada lubang yang berbentuk celah memanjang. Co : Erupsi gunung api laki di pulau Eslandia
Erupsi areal : Erupsi yang terjadi melalui lubang yang besar karena dapur magma letaknya dekat sekali ke permukaan bumi.
Berdasarkan kekuatannya :
Erupsi efusif : Proses erupsi gunung api yang berupa ledakan lemah
Erupsi eksplosif : Erupsi gunung api yang berupa ledakan kuat
Faktor yang dapat mempengaruhi tipe letusan gunung api :
Derajat kekentalan magma
Tekanan gas magnetik
Kedalaman dapur magma
Jenis tipe letusan gunung api :
Tipe hawaii : Lavanya cairan encer, tekanan gas dan dapur magmanya sangat dangkal. Berbentuk perisai
Tipe stromboli : Lavanya cairan encer, tekanan gasnya sedang. Letusan terjadi berupa semburan gas yang membawa magma dengan disertai bom dan lapili. Co : G. Stromboli
Tipe merapi : Lavanya kental, sumber magma sangat dangkal, tekanannya gasnya rendah
Penyebab gunung api meletus : Tekanan di bawah tanah bertambah hingga memaksa magma naik dan keluar melalui retakan pada permukaan bumi. Magma yang memancar melalui permukaan bersama batu, debu, dan gas disebut lava
Tanda gunung api akan meletus :
Suhu sekitar kawah naik
Sumber air banyak yang mengering
Sering terjadi gempa vulkanik
Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung
Menurut wujudnya, material yang dikeluarkan oleh letusan gunung api :
Padat (eflata) :
Bom : Eflata yang berukuran besar
Lapili : Eflata dengan ukuran kecil seperti kerikil
Pasir vulkanik : Eflata sebesar batuan pasir
Abu vulkanik : Eflata halus berupa debu yang dapat terbang sampai ratusan km
Batu apung : Batuan porous (berongga) berasal dari buih magma yang terlontar keluar dan cepat membeku
Cair :
Lava : Aliran magma yang sampai ke permukaan bumi dan suhunya sangat tinggi
Lahar : Lumpur panas yang merupakan campuran lava dnegan air dan bercampur dengan materi-materi dipermukaan bumi
Gas :
Gas nitrogen
Gas karbondioksida
Gas karbonmonoksida
Pengaruh menguntungkan dari erupsi gunung api :
Menyuburkan tanah
Daerah penangkapan hujan
Objek wisata
Bahan galian
Pengaruh merugikan dari erupsi gunung api :
Berbagai material, berbahaya dapat mengancam jiwa dan harta
Bom, lapili, dan pasir vulkanik, merusak bangunan rumah, jembatan, ladang
Abu vulkanik, mengganggu penerbangan, pemandangan menjadi gelap
Aliran lava dan lahar, merusak apa saja
Awan panas, membunuh penduduk, hewan, dan tumbuhan
Daerah gunung api :
Sirkum pasifik : Kep. Aleut - semenanjung kamsyatka - Kep. Jepang - Taiwan - Filipina - Sangir Talaud - Sulawesi Utara - Halmahera - Papua - Selandia baru - Peg. Andes
Sirkum mediterania : Laut mediterania - Peg. Atlas - Kaukasus - Himalaya - Arakan Yoma - Busur dalam dan busur luar di Indonesia

0 Response to "Dinamika Perubahan Litosfer; Pengertian, dan Lapisan yang Ada Didalamnya"

Posting Komentar